Pemilu RW

Pemilu RW

Jumat, 21 Januari 2011

gerakan sosial dalam sebuah teori

Gerakan sosial di Indonesia
Teori-teori Gerakan Sosial
Ada dua hubungan konsep analisis pada tingkat kolektif dan individual :
1.       Hubungan mereka dengan konstruksi dan aprosiasi keyakinan kolektif
2.       Transformasi dari ketidak puasan menjadi aksi kolektif.
Gerakan sosial telah dikonsptualisasikan sebagai epifenomena dari societal breakdown (perpecahan masyarakat), sebagai kegiatan politik dengan cara lain atau sebagai kolektivitas di dalam pencarian identitas (baru). Teori perpecahan masyarakat di bagi dua :
Teori perilaku kolektif yang di kemukakan Smelser.
Deprivasi Relatif yang telah di kemukakan oleh Robert Gurr.
Teori perpecahan sosial mendasar pada asumsi dasar bahwa gerakan sosial adalah epifenomena dari perubahan sosial dan dari kerusakan tatanan sosial serta kerusakan pertalian yang berhubungan dengan perubahan sosial. Teori ini berhubungan dengan konsep-konsep semacam strain (ketegangan), stress (stres), mass society (massa), emotion (emosi), irrationaly (ketidakrasionalan), contagion (penularan perasaan), alienation (keterasingan), frustration (frustasi), relative deprivation (deprivasi elatif).
Teori perilaku Smelser menyebutkan tentang enam tahap spesifik yang harus berkombinasi menurut pola tertentu logika nilai tambah “value added logic”. Keenam tahap itu adalah 1. Kondusivitas struktural, 2. Ketegangan struktural, 3. Perkembangan dan penyebaran keyakinan yang tergeneralisasi, 4. Faktor-faktor pencetus, 5. Mobilisasi peserta untuk melakukan aksi, 6. Berlakunya kontrol sosial.
Teori mobilisasi sumber daya dan proses politik yaitu : teori pilihan rasional, teori sumber daya, teori proses politik.
Adapun Deprivasi Relatif dapat di bedakan berdasarkan pola-pola perubahan yaitu :
Deprivasi persisten
Deprivasi aspirational
Deprivasi dekremental
Deprivasi progresif
Aspek-aspek Gerakan Sosial
Kerangka konseptual untuk pembentukan sekumpulan simpatisan yaitu orang-orang yang menigkuti suatu kerangka aksi kolektif untuk alasan-alasan yang jelas dan dibuat berdasarkan teori-teori konstruksi makna dan pembentukan identitas.
Hal ini mempunyai kelompok tertentu yang bertindak secara kolektif di dalam gerakan–gerakan sosial. Tujuannya untuk adanya mobilisasi struktur (sarana kolektif, formal maupun non formal yang di gunakan orang untuk memobilisasi dan melibatkan diri secara kolektif).
Konsep-konsep yang ada dalam gerakan sosial yaitu :
·         Karena adanya ketidakpuasan atas situasi
·         Sumber daya tersedia
·         Mempunyai peluang serta konstruksi makna
·         Adanya pembentukan identitas.
Jadi intinya psikologi sosial tentang protes adalah mengenai bagaimana orang mengembangkan identitas sosial yang sama dan muncul bahwa situasi mereka tidak adil, sehingga ia membuat aksi dan bukan menjadi ketidakpuasan karena protes di gelar orang-orang yang penuh harapan bukan orang-orang yang putus asa.

Tidak ada komentar: