REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Jumat (14/3), resmi mengusung
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden. Jokowi
pun telah menerima usungan dari PDIP tersebut.
Padahal, Jokowi saat ini belum genap dua tahun memimpin DKI Jakarta.
Saat kampanye pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012 lalu, Jokowi pernah
menyampaikan janji-janjinya. Termasuk, soal janjinya untuk memimpin
Jakarta selama lima tahun atau satu periode.
Berikut ini 19 janji Jokowi saat kampanye pemilihan gubernur DKI
Jakarta dulu seperti yang dimuat oleh situs resmi Kementerian Dalam
Negeri (Kemendagri) tertanggal 24 September 2012. Di mana, situs ini
memuat hasil catatan dari
Harian Terbit selama Jokowi berkampanye.
- Tidak memakai Voorijder untuk merasakan juga kemacetan
- Hanya 1 jam di kantor. Selebihnya, meninjau pelayanan publik di lapangan.
- Tidak tersinggung dengan pertanyaan wartawan yang menyudutkan pihaknya
-
Tidak memberikan pentungan dan perlengkapan yang memungkinkan Polisi Pamong Praja memukul warga.
-
Menambah 1.000 unit bus Transjakarta
- Memberikan honor tambahan kepada Ketua RT/ RW di Jakarta sebanyak Rp 500 ribu per bulan, dan asuransi kesehatan.
- Memberikan asuransi kesehatan kepada semua anggota RT/RW.
- Akan memimpin Jakarta selama lima tahun. Tidak menjadi
kutu loncat dengan mengikuti Pemilu 2014. (Jumpa pers di rumah Megawati
Soekarnoputri, 20 September 2012)
- Membangun perkampungan yang sehat dan layak huni. Hunian di
bantaran Sungai Ciliwung di desain menjadi kampung susun. Melakukan
intervensi sosial untuk merevitalisasi pemukiman padat dan kumuh tanpa
melakukan penggusuran. (Debat Calon Gubernur DKI Jakarta, 14 September
2012)
-
Mengatasi banjir dengan melakukan pembangunan embung/folder untuk
menangkap dan menampung air hujan di setiap kecamatan dan setiap
kelurahan. Mengintegrasikan seluruh saluran drainase agar terkoneksi
dengan kanal-kanal pembuangan air.
-
Memperbanyak armada angkutan umum, terutama bus TransJakarta di
koridor-koridor yang tetap dipertahankan sebagai jalur bus khusus.
Merintis MRT/subway. Busway diubah menjadi railbus yang berkapasitas
lebih besar. Dengan demikian yang bergerak warga bukan mobil.
-
Membangun Mal PKL, Ruang Publik & Revitalisasi Pasar
Tradisional sehingga tidak mengganggu pengguna jalan. (Jakarta, 18
September 2012)
-
Membangun kebudayaan warga kota berbasis komunitas. Merevitalisasi dan melengkapi fasilitas kawasan Old Batavia.
-
Membenah birokrasi bersih dan profesional agar pemerintahan berjalan bersih, transparan, dan profesional.
-
Memberikan pendidikan gratis Kartu melalui kartu Jakarta Pintar.
Dengan kartu ini maka warga Jakarta dapat merasakan pendidikan gratis
dari SD hingga SMA. Program ini telah berhasil diterapkan di Solo selama
5 tahun. (Kampanye di Kampung Sawah, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan,
29 Juni 2012).
-
Melegalkan tanah-tanah yang sebelumnya tidak diakui oleh
pemerintah Provinsi DKI Jakarta atau tanah ilegal. (Muara Baru,
Penjaringan, Jakarta Utara, 15 September 2012)
-
Melakukan redesain total dengan membangun Jakarta dari kampung-kampung. (Menteng Dalam, 14 September 2012).
-
Setiap kampung punya ruang publik, ruang hijau, serta drainase
memadai dan punya tangki pembuangan komunal. (Menteng Dalam, 14
September 2012)
-
Melanjutkan program Kanal Banjir Timur serta pembangunan tanggul di tiap kecamatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar